"Hiduplah seolah kamu akan mati besok. Belajarlah seolah kamu akan hidup selamanya"
Pada kalimat pertama disebutkan hiduplah seolah kamu akan mati besok. Menurut saya, seseorang yang mengetahui ajalnya tiba (contoh: narapidana hukuman mati) pasti hari-hari sebelum ia di eksekusi ia akan beribadah memohon tobat dengan tuhannya dan melakukan kebaikan. Dari contoh tersebut kita sebagai manusia harus lebih menghargai waktu dan memanfaatkan hal-hal baik/positif.
Pada kalimat kedua disebutkan belajarlah seolah kamu akan hidup selamanya. Menurut saya ada hubungannya dari kalimat sebelumnya. Jadi selagi masih ada waktu belajarlah agar membuka wawasan segala hal dan biasanya orang yang banyak belajar tidak akan mudah lupa. Belajar disini maksudnya belajar dari segala aspek kehidupan. Manusia belajar agar mereka berkembang dan tentu bahagia dalam hidupnya.
Kebanyakan orang saat ini lebih memilih untuk mementingan diri sendiri daripada orang lain. Hidup itu bukan hanya dipenuhi dengan ambisi dan kepentingan diri kita sendiri. Menurut saya, hidup akan lebih nikmat jika hidup kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Melihat orang lain tersenyum lepas itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Oleh karena itu, marilah kita tanggalkan ego dalam diri kita, kesombongan, tidak percaya diri. Mulai kurangin tutur bahasa yang tak sopan supaya tidak menyakiti hati orang lain. Hiduplah seperti angin sepoi-sepoi yang akan selalu dinanti kehadirannya. Saya percaya jika kita semua diciptakan bukan karena kebetulan, tetapi Tuhan punya rencana khusus bagi kita.
persis dengan nasihatnya Baginda Nabi :)
BalasHapus